Sumber |
Sinar mentari mencubit malu
Kulit halus merah jambu
lesung pipi bibir merona
lentik molek binar mata
Seketika itu pagiku cerah
meski hanya sekejap nyata
Lalu aku berlalu kembali ke meja
resah dada bertalu-talu
serasa ingin meledak saja
Lekas segera kuredam
Harus segera teredam
Agar tiada deru dendam
Tiada perih di kemudian hari
Begitulah setiap pagi
Pagiku
Pagimu
Pada sinar mentari aku cemburu
Jakarta, 24 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^