Mataku tiba-tiba terbuka. Namun hanya kegelapan
yang menyelimutinya. Tenggorokanku tersekat, napasku terasa sesak.
Tenang, ambil napas
dalam-dalam. Ini masih penyesuaian.
Kupejamkan mataku lagi, berusaha mengingat apa
yang terjadi.
Beberapa hari yang lalu aku masih ada di pembaringan,
dikelilingi anak-anak dan cucu-cucuku. Mereka semua bersamaku tapi tak seorang
pun yang memedulikanku. Masing-masing sibuk dengan gadgetnya, atau mengobrol dengan sesama mereka.
Apakah aku bukan bagian dari mereka lagi?
Lalu di manakah aku?
Mereka bilang telah memesan kavling termahal untuk
peristirahatanku, tapi kenapa aku berada di tempat pengap ini?
Tubuhku menggigil. Sesosok bercahaya yang menyilaukan
mata tiba-tiba hadir.
“Man
rabbuka?”
Bibirku gemetar menjawabnya.
Jumlah kata : 100 kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^