Wah, ini sih tema buat emak-emak banget! Secara yang nulis
busui jadi yang dibahas teteup soal tips memerah ASI. Ternyata gak gampang lo
memerah ASI di kantor. Bukan hanya soal manajemen waktu yang harus benar-benar
diperhatikan, tapi godaan untuk tidak memerah itu ternyata juga luar biasa lo
moms! Nah, agar tidak berjatuhan di tengah jalan, ada baiknya menyimak tips
berikut :
1. Cari komunitas.
Carilah teman sesama busui yang bisa diajak
memerah bersama. Selain lebih menambah semangat, dengan cara ini kita juga bisa
menambah ilmu karena sambil memerah biasanya saling bertukar info yang kita
perlukan. Selain itu, diharapkan dengan cara ini bisa saling mengingatkan agar
jadwal memerah ASI dapat berjalan rutin tanpa terlewat. Cara ini efektif sekali
lo moms, dengan dukungan komunitas yang optimal dapat mengurangi beban pikiran
sehingga ASI menjadi semakin lancar. Yang harus dihindari hanya satu, jangan
sekali-kali membanding-bandingkan hasil perahan karena hal itu hanya akan
membuat kita terintimidasi, gak guna! ASI kita ya pasti cukup untuk bayi kita,
hal itu yang harus kita camkan baik-baik. Sikap suka membandingkan hanya akan
membuat kita jadi terbebani dan malah berpotensi membuat ASI menyusut, nah lo!
2. Konsisten memerah.
Aku baru tahu kalau itu ngaruh sekali waktu
aku suka melewatkan jadwal memerah siang hari lantaran jenuh dan berniat
mencari kesenangan –alasan aja, padahal karena doyan belanja ^_^.
Walhasil, pada pekan berikutnya hasil
perahan menyusut drastis karena otakku berhasil menyimpulkan bahwa tidak ada
bayi yang membutuhkan ASI di siang hari. Istilahnya, otakku akhirnya menyadari
bahwa selama ini ASI-nya keluar bukan karena ada bayinya, tapi karena dipompa,
gaswat dech! Akhirnya aku kapok, kalau mau kabur siang hari teteup harus
memerah dulu biar otakku bisa dibohongi lagi, duh!
Ini penting sekali lo moms. Pasalnya, ilmu
pengetahuan terus berkembang pesat dan informasi yang ada beredar sedemikian cepatnya
sehingga kita selalu harus dalam posisi up
to date. Jangan takut dibilang kepo atau cupu kalau suka nanya. Aku sendiri
yang notabene sudah pernah melahirkan, meyusui sampai 2 tahun, dan membesarkan
si Kakak yang sekarang berumur 4 tahun, masih aja suka lupa dan salah prosedur
waktu memerah ASI sampai menyimpannya. Baru tahu yang benarnya setelah punya
anak ke-2. Kasihan kan kalau salah info gara-gara aku malas bertanya atau
mencari tahu? Alhamdulillah proses ini menjadi mudah karena sekarang kan ada teknologi.
Tinggal googling atau nanya via
online sama ahlinya juga bisa. Apalagi kalau kita tergabung dalam komunitas
yang sama-sama concern soal memerah
ASI dan perkembangan anak, dijamin kita gak bakalan cupu lagi.
4. Tetap semangat memerah ASI.
Kayaknya tips ini harusnya ada di urutan
teratas deh. Penyebab utama ASI keluar dengan lancar cuma satu : sering
diperah. Semakin sering ada permintaan ASI maka otak kita akan memerintahkan
pabrik ASI untuk memproduksi lebih banyak. Tapi soal ini juga kadang menyimpan
misteri lo moms, karena banyak faktor yang memengaruhi, misalnya soal kondisi
psikis dan fisik yang tidak selalu prima, masalah teknik memerah yang belum
tentu benar, alat yang digunakan, dukungan dari sekitar, dan sebagainya. Memang
tekad yang lebih kuat sangat dibutuhkan oleh busui yang bekerja karena
tantangannya lebih besar. Musuh nomor satu adalah kejenuhan dan kemalasan
karena masa-masa menyusui membuat kita jadi terfokus pada hal yang itu-itu
saja. Sah-sah saja kok ambil me time
yang berkualitas asal jangan lupa ya : memerah dulu sebelum kabur ^_^.
Mungkin mommies punya tips lain yang bisa dishare? Tidak semua busui bisa melewati
ujian ini lo, ada yang akhirnya menyerah lantaran ASI-nya semakin menipis di tengah
jalan. Padahal, yang ASI-nya mengering saja bisa di-relaktasi kok. Bahkan wanita
yang tidak melahirkan saja bisa mengeluarkan ASI bila dihisap terus oleh bayi (ini
menurut pengalaman pribadi penulis Baby
Book yang kondang itu lo!). Jadi jangan menyerah dan jangan dengarkan
suara-suara sumbang yang menghasut untuk mencampur ASI dengan sufor kecuali
dengan alasan medis yang sangat darurat. Yakin deh, sufor semahal apapun takkan
pernah sanggup menandingi keajaiban ASI. Dan siapa tahu, ikhtiar mati-matian
kita dalam menyusui buah hati menjadi salah satu amalan yang menyebabkan Allah
SWT memberikan ampunan-Nya pada kita. Amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^