Monday Flash Fiction |
Hai!!
Entah kenapa tanganku keder sekali waktu nulis surat ini. Mungkin karena ini surat cinta pertama yang kutulis (yah, ketahuan deh!). Hmm…mulai dari mana ya?
Awal pertemuanku denganmu waktu aku sedang iseng berselancar di dunia maya. Tak sengaja kutemukan link web MFF dari tautan blog seorang teman yang ternyata adalah Runner Up The Writer MFF Idol 1. Udah pada tau kan Bu Dokter yang cantik n amazing ituh? Iya, itu teman sekolahku dulu. Dia juga yang membukakan jalan buatku masuk ke grup FB MFF ini, sehingga request-ku untuk masuk grup bisa cepat direspon. Setelah itu, duniaku yang monoton dan monokromatik seketika jadi polikromatik. Cerah dan berwarna.
Pertemuanku denganmu seakan menjadi gerbang bagiku untuk bertemu dan berinteraksi dengan penulis-penulis pujaanku yang selama ini hanya bisa kukagumi diam-diam. Pertemuanku denganmu juga membuatku mengaktifkan lagi blogku yang sempat setahun mati suri, terbenam dalam tugas kantor dan pekerjaan rumah sehari-hari. Pertemuanku denganmu juga membuatku menemukan diriku kembali. Seperti dulu, kembali menggumuli seni, baik seni sastra maupun seni lukis. Pokoknya pertemuan denganmu adalah berkah bagiku yang tak akan pernah bisa kulukiskan dengan kata-kata.
Entah kenapa tanganku keder sekali waktu nulis surat ini. Mungkin karena ini surat cinta pertama yang kutulis (yah, ketahuan deh!). Hmm…mulai dari mana ya?
Awal pertemuanku denganmu waktu aku sedang iseng berselancar di dunia maya. Tak sengaja kutemukan link web MFF dari tautan blog seorang teman yang ternyata adalah Runner Up The Writer MFF Idol 1. Udah pada tau kan Bu Dokter yang cantik n amazing ituh? Iya, itu teman sekolahku dulu. Dia juga yang membukakan jalan buatku masuk ke grup FB MFF ini, sehingga request-ku untuk masuk grup bisa cepat direspon. Setelah itu, duniaku yang monoton dan monokromatik seketika jadi polikromatik. Cerah dan berwarna.
Pertemuanku denganmu seakan menjadi gerbang bagiku untuk bertemu dan berinteraksi dengan penulis-penulis pujaanku yang selama ini hanya bisa kukagumi diam-diam. Pertemuanku denganmu juga membuatku mengaktifkan lagi blogku yang sempat setahun mati suri, terbenam dalam tugas kantor dan pekerjaan rumah sehari-hari. Pertemuanku denganmu juga membuatku menemukan diriku kembali. Seperti dulu, kembali menggumuli seni, baik seni sastra maupun seni lukis. Pokoknya pertemuan denganmu adalah berkah bagiku yang tak akan pernah bisa kulukiskan dengan kata-kata.
Di bulan Januari ini, genap 5 bulan usia perkenalan kita. Semoga ke depannya lebih banyak lagi sahabat dan karya fantastis yang tercipta karenamu, MFF.
Ah ya, aku ada satu puisi buatmu!
25 JANUARI
Ada satu hari
yang mengawali sebuah kisah panjang
tentang cinta kasih yang terentang
Tertuang dalam bejana rasa
Terukir dalam untaian kata
Menempa tiap makna dan goresan pena
menjadi lidah api yang membara
Membakar semangat kita
Menyulut kerinduan kita
Biarlah tubuh kita belum bersua
asal asa tetap berderap bersama
sebab selalu ada rumah kedua
tempat kita bernaung dan berpulang
di tiap genta berdentang
di satu tanggal yang sama
25 Januari
Happy Birthday Monday Flash Fiction!
My Another Gift |