Selasa, 19 November 2013

TIPS AGAR TETAP SEMANGAT MEMERAH ASI


Wah, ini sih tema buat emak-emak banget! Secara yang nulis busui jadi yang dibahas teteup soal tips memerah ASI. Ternyata gak gampang lo memerah ASI di kantor. Bukan hanya soal manajemen waktu yang harus benar-benar diperhatikan, tapi godaan untuk tidak memerah itu ternyata juga luar biasa lo moms! Nah, agar tidak berjatuhan di tengah jalan, ada baiknya menyimak tips berikut :
      1. Cari komunitas.
Carilah teman sesama busui yang bisa diajak memerah bersama. Selain lebih menambah semangat, dengan cara ini kita juga bisa menambah ilmu karena sambil memerah biasanya saling bertukar info yang kita perlukan. Selain itu, diharapkan dengan cara ini bisa saling mengingatkan agar jadwal memerah ASI dapat berjalan rutin tanpa terlewat. Cara ini efektif sekali lo moms, dengan dukungan komunitas yang optimal dapat mengurangi beban pikiran sehingga ASI menjadi semakin lancar. Yang harus dihindari hanya satu, jangan sekali-kali membanding-bandingkan hasil perahan karena hal itu hanya akan membuat kita terintimidasi, gak guna! ASI kita ya pasti cukup untuk bayi kita, hal itu yang harus kita camkan baik-baik. Sikap suka membandingkan hanya akan membuat kita jadi terbebani dan malah berpotensi membuat ASI menyusut, nah lo!

2. Konsisten memerah.
Aku baru tahu kalau itu ngaruh sekali waktu aku suka melewatkan jadwal memerah siang hari lantaran jenuh dan berniat mencari kesenangan –alasan aja, padahal karena doyan belanja ^_^.
Walhasil, pada pekan berikutnya hasil perahan menyusut drastis karena otakku berhasil menyimpulkan bahwa tidak ada bayi yang membutuhkan ASI di siang hari. Istilahnya, otakku akhirnya menyadari bahwa selama ini ASI-nya keluar bukan karena ada bayinya, tapi karena dipompa, gaswat dech! Akhirnya aku kapok, kalau mau kabur siang hari teteup harus memerah dulu biar otakku bisa dibohongi lagi, duh!

3. Mencari informasi baru.
Ini penting sekali lo moms. Pasalnya, ilmu pengetahuan terus berkembang pesat dan informasi yang ada beredar sedemikian cepatnya sehingga kita selalu harus dalam posisi up to date. Jangan takut dibilang kepo atau cupu kalau suka nanya. Aku sendiri yang notabene sudah pernah melahirkan, meyusui sampai 2 tahun, dan membesarkan si Kakak yang sekarang berumur 4 tahun, masih aja suka lupa dan salah prosedur waktu memerah ASI sampai menyimpannya. Baru tahu yang benarnya setelah punya anak ke-2. Kasihan kan kalau salah info gara-gara aku malas bertanya atau mencari tahu? Alhamdulillah proses ini menjadi mudah karena sekarang kan ada teknologi. Tinggal googling atau nanya via online sama ahlinya juga bisa. Apalagi kalau kita tergabung dalam komunitas yang sama-sama concern soal memerah ASI dan perkembangan anak, dijamin kita gak bakalan cupu lagi.

4. Tetap semangat memerah ASI.
Kayaknya tips ini harusnya ada di urutan teratas deh. Penyebab utama ASI keluar dengan lancar cuma satu : sering diperah. Semakin sering ada permintaan ASI maka otak kita akan memerintahkan pabrik ASI untuk memproduksi lebih banyak. Tapi soal ini juga kadang menyimpan misteri lo moms, karena banyak faktor yang memengaruhi, misalnya soal kondisi psikis dan fisik yang tidak selalu prima, masalah teknik memerah yang belum tentu benar, alat yang digunakan, dukungan dari sekitar, dan sebagainya. Memang tekad yang lebih kuat sangat dibutuhkan oleh busui yang bekerja karena tantangannya lebih besar. Musuh nomor satu adalah kejenuhan dan kemalasan karena masa-masa menyusui membuat kita jadi terfokus pada hal yang itu-itu saja. Sah-sah saja kok ambil me time yang berkualitas asal jangan lupa ya : memerah dulu sebelum kabur  ^_^.

Mungkin mommies punya tips lain yang bisa dishare? Tidak semua busui bisa melewati ujian ini lo, ada yang akhirnya menyerah lantaran ASI-nya semakin menipis di tengah jalan. Padahal, yang ASI-nya mengering saja bisa di-relaktasi kok. Bahkan wanita yang tidak melahirkan saja bisa mengeluarkan ASI bila dihisap terus oleh bayi (ini menurut pengalaman pribadi penulis Baby Book yang kondang itu lo!). Jadi jangan menyerah dan jangan dengarkan suara-suara sumbang yang menghasut untuk mencampur ASI dengan sufor kecuali dengan alasan medis yang sangat darurat. Yakin deh, sufor semahal apapun takkan pernah sanggup menandingi keajaiban ASI. Dan siapa tahu, ikhtiar mati-matian kita dalam menyusui buah hati menjadi salah satu amalan yang menyebabkan Allah SWT memberikan ampunan-Nya pada kita. Amiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^