“Hai Jeng, sudah coba belum, salon baru yang
buka di dekat mal itu?” tanya Jeng Cynthia, teman baruku dari grup Arisan
Sosialita.
“Belum, Jeng. Sebenarnya aku ingin luluran tapi sudah
bosan pakai lumpur sungai Nil. Mau nyoba yang lain,” jawabku.
“Kebetulan lagi ada promo luluran pakai emas, lo!”
serunya menggoda.
Mataku terbelalak, daun telingaku tegak.
Setengah jam kemudian kami sudah sampai di
salon itu. Kami dilulur di ruangan terpisah. Dua jam kemudian sekujur tubuhku sudah dilulur. Tapi….
Sumber |
Aaaargh!Tidak!!Ke...kenapa badanku sulit digerakkan?
Kudengar ketukan langkah sepatu seseorang
mendekat. Samar-samar terdengar suara.
“Sudah jadi patung emasnya, Mbak?”
“Menunggu kering, Bu.”
Jumlah kata : 100 kata.
walah buuuu mau jadi cantik malah jadi pajangan
BalasHapusBukan pajangan mbaaak, buat dijual hihihi
HapusKan sosialitah huehue
Jangan bosan mampir yah ;)
waaah, seremnya salon itu. omong-omong gambar pendukungnya oke banget, mbak. :)
BalasHapusTrims mbak sudah mampir :)
HapusIya itu gambar hasil googling sana-sini :))
pasti langsung melepuh itu kulitnya :D
BalasHapusGak lah Bang Jampang :D
HapusItu pakai ramuan khusus campur formalin dan air kapur hahaha
huaaa serem ah! >___<
BalasHapusCobain deh Mbak Is! Hihii
Hapus