Hatiku berdebar menanti kehadirannya, seorang
gadis yang menyerahkan dirinya untuk menjadi istriku.
Sungguh awalnya aku cemas. Bilakah hari
ini akan datang? Sungguh tak mudah menjadi permaisuri Midas.
Jiwanya harus sungguh ikhlas bila sentuhanku kelak mengubahnya menjadi patung
emas.
“Paduka, calon Permaisuri sudah datang,” ujar
hulubalang kerajaan, mengagetkanku.
Aku terperangah melihat wanita itu berdiri di hadapanku. Wajahnya sangat elok dan gaun yang dipakainya begitu indah.
“Apakah kau tidak takut berubah menjadi emas?”
tanyaku.
“Tentu tidak. Aku sudah melapisi seluruh
tubuhku dengan kain. Bila Paduka ingin menciumku, kita bisa selipkan kain di
antaranya,” jawabnya.
Aku tercengang. Bayangan malam pertama yang bergelora
seketika sirna.
Jumlah kata : 100 kata.
hahhahhahhahahaha kasian raja :v
BalasHapusYa mbak, trims untuk selalu singgah dan komeng :D
HapusJiaaahhhh...malam pertama, si raja merana, wkwkwkwk
BalasHapusYa nasib, Mbak Inda :D
HapusWahahahaha ... apess, deh sang rajaa :mrgreen:
BalasHapusIya Jeng, la gimana mau malam pertama? Hihihi....
Hapus