Sumber |
Sebentar lagi saat
berbuka tiba. Mataku berkunang-kunang tapi tetap kupaksakan untuk terus berlari.
Kupegang erat tas
plastik berisi aneka makanan untuk takjil puasa istriku yang sedang hamil. Hari
ini dia ngidam tongseng kambing, makanan yang sangat mewah bagi kami. Perlu
seminggu bagiku mengais sampah dan mengepulkannya di rumah Haji Jaja agar
bisa membeli makanan ini.
Kubayangkan matanya
yang berbinar saat menyambutku di depan pintu rumah, pelukannya yang hangat,
dan...ah, tak sabar rasanya ingin segera pulang.
Brukkk! Seseorang
menabrakku dari samping. Bungkusanku terjatuh! Sebuah tas merah tergeletak
di sampingnya.
“Copet! Copet!”
Mataku terbelalak melihat gelombang manusia
bermata merah menuju ke arahku.
Jumlah kata: 100 kata.
pencopet sialan ... :p
BalasHapuskelanjutannya ditunggu mbak ^_^
Sepertinya dia kurang beruntung :(
HapusThanks yaa sudah sudi singgah San :)
Kasihan istrinya pasti nungguin.
BalasHapusYup! Hidup kadang berakhir ironis :(
HapusDuh.... Kasihan... Kasihan juga istrinya
BalasHapusIya Bang...sepertinya cerita saya sedih2 trus yah....
Hapus