Sebuah dompet tergeletak di tanah
Berisi tiga dollar dan selembar kertas hampir remah
Tulisannya hampir pudar
Tapi kalimatnya masih berpendar
Menembus jiwa yang terperangah
Ini sebuah surat cinta!
Tegak kepalanya
saat itu diputuskannya jua:
Aku akan jadi kurir cinta
Penuh napas menderu
Dan langkah yang tak satu-satu
Sang perantara gegas berpacu
Dengan takdir yang belum juga bertemu
Seperti sehelai daun yang masih terombang-ambing tertiup bayu
Dan belum juga menemukan alas untuk berlabuh
Sekali lagi ia ternganga
Menatap takjub seorang nenek tua
Berambut perak dengan mata permata
Senyum teduhnya mengurai belitan renjana
Katakan padanya aku masih cinta
Dan tak ada yg sepadan dengannya
Maka aku tak pernah mendua
Lalu takdir pun tak lama
Menemukan belahan jiwanya
Michael Goldstein pria itu
Entah bagaimana berdiri di hadapannya
Apakah kamu telah bertemu dengannya?
Apakah dia masih secantik dulu?
Dia masih secantik dulu
Dan ia masih merindukanmu
Katakan pada Hannah aku ingin bertemu
Dan tiada satu pun wanita yang mampu
menggeser seinchi tatap mataku
Demikianlah cinta Kawan
Selama enam puluh tahun itu
Ia berkelana
Dan daun yang luruh itu akhirnya
Menemukan haribaannya
Edmalia Rohmani, Solo 8 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila berkenan sila tinggalkan jejak ya ^_^